Arsip

Posts Tagged ‘penduduk’

Jaksa Bersikukuh Penjarakan 3 Nelayan Miskin yang Menangkap 4 Ekor Udang

Desember 9, 2014 Tinggalkan komentar

Pandeglang – Sidang terhadap 3 nelayan miskin yang menangkap 24 kepiting dan 4 ekor udang di Taman Nasional Ujung Kulon, yakni Damo, Bakri dan Misdan kembali digelar. Adapun agenda sidang kali ini adalah pembacaan nota keberatan (eksepsi) dari jaksa penuntut umum (JPU) terhadap keberatan pihak penasihat hukum.
Baca selengkapnya…

WNI Jadi Terpidana Pertama Hukum Syariah Brunei


BANDAR SERI BEGAWAN . Seorang warga negara Indonesia menjadi orang pertama yang dipidana menggunakan hukum pidana syariah di Brunei Darussalam.

Menurut harian The Brunei Times, pria Indonesia bernama Eko Sulistiono itu tertangkap basah tengah merokok pada saat bulan Ramadhan.wni Baca selengkapnya…

NU Jatim Ancam Tak Akui Presiden dari Rekayasa Hasil Pilpres


Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menegaskan tidak akan menoleransi segala bentuk rekayasa dan ketidakjujuran dalam proses Pilpres 2014. Bahkan, NU mengancam tidak akan mengakui pemerintahan dari hasil suksesi pemilu yang dicapai dengan cara rekayasa.
nu Baca selengkapnya…

Pamerkan ID Baru DKI, Ahok Kembali Sindir E-KTP


Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan tanda pengenal (ID) baru yang akan digunakan oleh para pegawai negeri sipil (PNS) DKI beserta gubernur dan wakil gubernur. ID baru itu juga berfungsi untuk ATM Bank DKI.
ahok Baca selengkapnya…

Begini Trik Relawan Jokowi Bongkar Siapa Penyebar Tabloid “Sapujagat”


Seorang relawan Jokowi-JK, Muhroni (50), warga Desa Leyangan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, adalah orang yang berhasil mengungkap sumber pemasok ribuan tabloid Sapujagat yang beredar di sejumlah desa di Kabupaten Semarang.
sapu jagad Baca selengkapnya…

Guru di Gunungsitoli Bakar Surat dari Prabowo


GUNUNGSITOLI, – Surat Prabowo untuk guru ternyata juga sampai ke Kepulauan Nias, Sumatera Utara. Surat bergambar capres Prabowo Subianto yang didistribusikan PT Pos Indonesia itu tiba pada Jumat (4/7/2014) dan diterima oleh puluhan guru SMK BNKP Gunungsitoli.surat prabowo

Namun seluruh surat tersebut dibakar para guru dan sebagiannya dilaporkan ke Panwaslu Kota Gunungsitoli.

“Terkejut adanya surat dari Prabowo. Pihak pos yang ngantar surat ini bergambar Capres Prabowo Subianto. Saya sudah menduga kalau surat itu untuk mengajak memilih dia (Prabowo Subianto),” kata Fariasatulo.

Fariasatulo juga menyesalkan tindakan Capres Prabowo maupun Tim Suksesnya karena telah mencederai dunia pendidikan. Kata dia, dunia pendidikan bukan ranahnya politik.

“Sebaiknya tim lebih berinovasi lagi dalam mengimbau atau meyakinkan para pemilih bukan dengan cara ini, seolah-olah capres ini ingin mengintervensi,” tegasnya.

Semnetara itu, Ketua Yayasan BNKP Gunungsitoli, Firman Harefa menyesalkan bentuk kampanye dengan menyebarkan surat ke para guru.

“Enggak perlu lah Pak Prabowo kirim surat seperti ini. Para guru kan sudah punya mata hati, bisa memilih nomor 1 atau 2,” jelasnya.

Kami (Yayasan Perguruan BNKP) sepertinya sangat tidak menghargai dunia pendidikan. Jangan lah dunia pendidikan diracuni dengan politik. Untuk itu, kita sepakat untuk menolak surat ini. Nanti kita akan bakar surat itu dan sebagain kita laporkan ke Panwaslu Kota Gunungsitoli,” lanjut Firman.

Anggota Panwaslu Kota Gunungsitoli, Budi Alamsyah Telaumbanua yang dihubungi melalui telepon seluler, Jumat membenarkan pihaknya menerima laporan dan bukti surat dari Prabowo kepada guru di BNKP.

“Benar pak, kita sudah menerima secara resmi utusan dari perguruan BNKP dan menyerahkan berupa surat bergambar Prabowo, dan akan kita melakukan verifikasi surat tersebut. Kesimpulan sementara bahwa surat ini masuk ke pelanggaran administrasi,” kata Budi.

Panwaslu Kota Gunungsitoli, kata Budi, hanya bisa memberikan rekomendasi atas pelanggaran administrasi tersebut.

Disebut Usung Kader PKI, PDI-P Marah pada “TV One”


Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengungkapkan kemarahan partainya atas pemberitaan TV One yang menyebutkan bahwa PDI-P mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI). Tjahjo menyebut pemberitaan ini sebagai fitnah yang kejam dan tak dapat ditoleransi.
pdip
“Fitnah sudah pada situasi kritis seolah PDI-P mengusung kader PKI. PDI-P kawan PKI maka PDI-P musuh AD (TNI Angkatan Darat), demikian berita TV One,” kata Tjahjo melalui pesan berantai, Rabu (2/7/2014) malam.

Politisi PDI-P, Eva Kusuma Sundari, membenarkan bahwa pesan tersebut dibuat dan dikirim langsung oleh Tjahjo Kumolo.

“Itu benar, Pak Sekjen marah besar,” kata Eva saat dikonfirmasi secara terpisah.

Dalam pesannya, Tjahjo meminta TV One bertanggung jawab atas pemberitaan yang telah ditayangkan. Ia menyatakan tak segan mengambil sikap tegas karena berita fitnah itu dianggapnya melecehkan keluarga besar PDI-P dan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Partai minta pertanggungjawaban bukti siapa nama anggota PKI yang diberitakan TV One. Ini menyangkut harga diri kehormatan partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang dilecehkan oleh berita TV One,” kata Tjahjo.

Surat terbuka tasniem untuk jokowi mendapat balasan dari adik kelas tazniem


Surat terbuka yang di-posting putri petinggi Partai Amanat Nasional Amien Rais, Tasniem Fauzia di laman Facebook-nya beberapa waktu lalu mengundang perhatian. Ada komentar positif, ada pula yang mempertanyakan sejumlah hal yang dimuat Tasniem dalam surat yang ditujukannya untuk calon presiden Joko Widodo itu. (Baca: Dukung Prabowo, Putri Amien Rais Buat Surat Terbuka untuk Jokowi)
dianparamita tazniem Baca selengkapnya…

Ucapkan “Jangan Pilih yang Dor”, JK Kena Sanksi Teguran


Calon wakil presiden Jusuf Kalla terbukti melanggar administrasi pemilu saat kampanye di Mamuju, Sulawesi Barat, 12 Juni 2014 lalu. Atas pelanggaran itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjatuhkan sanksi teguran kepada Kalla.jk Baca selengkapnya…

Sebut “Jokowi Sinting”, Fahri Juga Dianggap Hina Kalangan Santri


Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ahmad Basarah, mengecam pernyataan anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah, yang mengkritik rencana Jokowi menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional. Dalam pernyataannya melalui Twitter, Fahri menyebut “Jokowi Sinting” karena menyanggupi permintaan kalangan santri. Menurut Basarah, kritik Fahri telah melukai Jokowi dan perasaan santri di seluruh Indonesia.
1 muharam Baca selengkapnya…