Arsip

Posts Tagged ‘hukum’

INILAH FOTO KONTROVERSI ABRAHAM SAMAD

Januari 14, 2015 Tinggalkan komentar

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menengarai ada upaya menyerang dirinya melalui peredaran foto-foto mesra yang mirip dirinya bersama Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira Wirayanti. Ia membantah keaslian foto-foto tersebut.
Baca selengkapnya…

Jaksa Bersikukuh Penjarakan 3 Nelayan Miskin yang Menangkap 4 Ekor Udang

Desember 9, 2014 Tinggalkan komentar

Pandeglang – Sidang terhadap 3 nelayan miskin yang menangkap 24 kepiting dan 4 ekor udang di Taman Nasional Ujung Kulon, yakni Damo, Bakri dan Misdan kembali digelar. Adapun agenda sidang kali ini adalah pembacaan nota keberatan (eksepsi) dari jaksa penuntut umum (JPU) terhadap keberatan pihak penasihat hukum.
Baca selengkapnya…

PRABOWO; BANGSA INDONESIA KADANG KADANG NAIF DAN BODOH


JAKARTA — Calon presiden yang diusung Partai Gerindra dan koalisinya Prabowo Subianto menyindir kelemahan sifat bangsa Indonesia yang kadang-kadang terlalu ramah, naif, lugu dan goblok (bodoh).
prabowo Baca selengkapnya…

WNI Jadi Terpidana Pertama Hukum Syariah Brunei


BANDAR SERI BEGAWAN . Seorang warga negara Indonesia menjadi orang pertama yang dipidana menggunakan hukum pidana syariah di Brunei Darussalam.

Menurut harian The Brunei Times, pria Indonesia bernama Eko Sulistiono itu tertangkap basah tengah merokok pada saat bulan Ramadhan.wni Baca selengkapnya…

NU Jatim Ancam Tak Akui Presiden dari Rekayasa Hasil Pilpres


Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menegaskan tidak akan menoleransi segala bentuk rekayasa dan ketidakjujuran dalam proses Pilpres 2014. Bahkan, NU mengancam tidak akan mengakui pemerintahan dari hasil suksesi pemilu yang dicapai dengan cara rekayasa.
nu Baca selengkapnya…

Pamerkan ID Baru DKI, Ahok Kembali Sindir E-KTP


Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan tanda pengenal (ID) baru yang akan digunakan oleh para pegawai negeri sipil (PNS) DKI beserta gubernur dan wakil gubernur. ID baru itu juga berfungsi untuk ATM Bank DKI.
ahok Baca selengkapnya…

Begini Trik Relawan Jokowi Bongkar Siapa Penyebar Tabloid “Sapujagat”


Seorang relawan Jokowi-JK, Muhroni (50), warga Desa Leyangan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, adalah orang yang berhasil mengungkap sumber pemasok ribuan tabloid Sapujagat yang beredar di sejumlah desa di Kabupaten Semarang.
sapu jagad Baca selengkapnya…

Pimred dan Penulis Obor Rakyat Jadi Tersangka


JAKARTA – Penyidik Bareskrim Polri akhirnya menetapkan tersangka terhadap Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa.
setyardi Baca selengkapnya…

Ditantang Allan Nairn, Ini Tanggapan Prabowo


Calon presiden Prabowo Subianto hanya menanggapi singkat tantangan yang disampaikan oleh jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn. Allan, sepekan terakhir, mengungkapkan isi wawancara off the record-nya dengan Prabowo yang dilakukan pada 2001. Ia menantang Prabowo, jika apa yang diungkapkannya tidak benar, agar membawanya ke jalur hukum. (Baca: Yakin Benar, Allan Nairn Tantang Prabowo Adukannya ke Penegak Hukum)
prabowo
Menanggapi itu, dengan nada tinggi, Prabowo mengatakan, apa yang disampaikan Allan tak perlu diributkan.

“Kenapa sih kamu, kalau satu orang asing bicara, kok kamu ribut sih? Satu orang kulit putih kita harus ribut,” kata Prabowo di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014) malam.

Menurut Prabowo, saat ini ia telah mendapatkan dukungan dari 240 juta masyarakat Indonesia sehingga tak perlu meributkan tudingan Allan.

“Kita ini 240 juta orang, tenang saja. Tanya rakyatmu lah, jangan tanya orang asing,” ujar Prabowo.

Sebelumnya, Allan Nairn mengatakan, alasannya membuka percakapan off the record dengan Prabowo, agar masyarakat Indonesia mengetahui hal-hal yang selama ini ia simpan sebelum menentukan pilihan pada 9 Juli mendatang. Allan menuangkan tulisannya pada situs pribadinya, http://www.allannairn.org.

Menurut Allan, dalam wawancara itu, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia sebenarnya belum siap untuk menjalankan sistem demokrasi dan lebih membutuhkan sistem otoriter yang jinak. Dalam wawancara itu, Prabowo juga menyebut presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memalukan karena buta.

Belakangan, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Allan menantang Prabowo untuk menuntutnya ke jalur hukum jika apa yang dia tulis tidak benar.
Editor: Inggried Dwi Wedhaswary
Penulis:Ihsanuddin

Yakin Benar, Allan Nairn Tantang Prabowo Adukannya ke Penegak Hukum


Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn menyatakan bahwa tulisannya soal wawancara off the record dengan Prabowo Subianto yang dipublikasikan dalam blog pribadinya didasari pada fakta. Allan menyadari banyak bantahan dari kubu Prabowo saat tulisan itu muncul.

Oleh karena itu, Allan menantang Prabowo agar membawa tulisannya itu ke ranah hukum jika memang dianggap sebuah kebohongan.
alan nairn
“Setelah terbit artikel itu, orang Prabowo sebut saya musuh negara, kata TNI siap tangkap saya dan katakan bahwa artikel itu tidak benar dan main-main. Jadi saya jawab dengan beberapa tantangan kepada Pak Prabowo. Kalau dia nilai yang saya tulis itu tidak benar, sebaiknya dia hadapi saya dalam sidang, di Indonesia. Sebaiknya mulai proses saya atas tuduhan mencemarkan nama baik dia, silakan,” ujar Allan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Menurut Allan, dengan cara itu, maka persoalan benar atau tidaknya tulisan soal Prabowo itu bisa diselesaikan. Allan mengaku tak khawatir apabila dirinya harus ditangkap atas tulisannya itu.

Dalam kariernya selama 40 tahun sebagai jurnalis, Allan merasa sudah menjadi musuh di banyak negara. Tulisannya tentang Prabowo yang disebutnya memiliki kedekatan dengan Amerika dan tidak percaya akan sistem demokrasi, sebut Allan, adalah dilandasi kebenaran.

“Silakan, saya di sini, saya di Indonesia, saya di Jakarta. Mereka bisa dapat saya. Kalau mereka mau menangkap saya untuk kejahatan atas kebenaran yang saya tulis tentang Prabowo, silakan,” ucap Allan.

Allan adalah seorang jurnalis investigasi yang telah banyak meliput kasus-kasus pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia, seperti Guatemela, Haiti, hingga Timor Leste. Allan bahkan menjadi orang yang dianggap mengancam Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto atas laporan-laporannya.

Pada bulan Juni dan Juli 2011 silam, Allan tengah menyelidiki kasus pembunuhan warga sipil yang dilakukan oleh militer Indonesia. Investigasinya itulah yang kemudian mempertemukan Allan dengan Prabowo yang sudah diberhentikan dari dunia kemiliteran.

Dalam wawancara itu, Allan mengaku Prabowo tidak mau menjelaskan secara spesifik kasus per kasus pembunuhan yang terjadi pada zaman Orde Baru. Namun, Prabowo bercerita panjang lebar kepada Allan tentang pemikirannya akan fasisme hingga dunia militer. Prabowo juga turut bercerita soal kedekatan dengan pelaku usaha, militer, dan intelijen Amerika.

Semua pembicaraan itu, sebut Allan memang dilakukan dengan perjanjian off the record. Namun, Allan akhirnya melanggar etiket jurnalistik itu karena merasa masyarakat Indonesia perlu tahu akan sosok Prabowo sebenarnya lantaran Prabowo akan segera dipilih sebagai calon presiden.